Tidak sedikit penjual online yang
mengambil produk dari pemasok luar negeri. Penjual kemudian mendagangkan
kembali produk impor tersebut di pasar Indonesia. Minat konsumen Indonesia
terhadap produk impor pun tergolong tinggi. Inilah alasan mengapa banyak
penjual online lebih memilih memasok produk dari supplierluar
negeri. Meskipun demikian, mengambil produk yang diproduksi di negara lain
memiliki keuntungan dan kerugian.
Penjual online yang menjadi reseller dari
pemasok luar negeri setidaknya merasakan manfaat-manfaat berikut.
·
Kualitas barang bagus. Ada beberapa jenis barang yang
kualitasnya akan lebih bagus jika diproduksi oleh pemasok luar negeri dibanding
lokal. Alasannya, asal muasal produk tersebut memang diproduksi
oleh importir. Contohnya adalah barang elektronik dan gadget.
Karena ditemukan dan diproduksi di negara asalnya, produk-produk jenis ini
tentu saja akan berkualitas lebih baik ketimbang produk lokal.
·
Lebih unggul dari barang lokal. Beberapa
kalangan konsumen akan lebih memilih berbelanja produk luar dibanding lokal.
Dalam dunia fesyen, misalnya, kaum wanita lebih memilih berbelanja di toko
online yang memasok produk luar. Contoh ekstrimnya, mereka akan lebih tertarik
kepada produk tas yang diimpor dari Singapura ketimbang produk tas yang dijual
di Cipadu. Fenomena ini mencerminkan bahwa di mata konsumen Indonesia, produk
lokal masih dipandang belum mampu menyaingi produk impor.
·
Tidak perlu branding. Penjual yang
memasok produk dari supplier luar negeri tidak perlu takut
merek bisnisnya tidak dikenal konsumen. Kebanyakan reseller mengambil
produk impor yang mereknya sudah terkenal di pasar internasional. Contohnya,
merek produk gadget tertentu sudah populer di mata konsumen
sehingga reseller yang berdagang gadget tersebut tidak perlu
lagi bersusah payah melakukan branding. Kalaupun merek produk yang
didagangkan penjual belum terkenal, konsumen tetap akan tertarik karena ada
embel-embel “produk impor”.
·
Pangsa pasar spesifik. Kebanyakan barang impor yang
berkualitas bagus bisa dipastikan memiliki harga yang tinggi. Produk-produk
dengan harga yang mahal hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas.
Artinya, penjual yang berdagang produk impor memiliki pangsa pasar yang jelas.
Ia bisa menetapkan target pasar yang tepat dalam memasarkan produknya, yaitu
kepada kalangan menengah ke atas yang memang hanya berminat pada produk-produk
impor saja.
·
Bisa menetapkan profit yang besar. Karena telah
mengeluarkan biaya operasional yang besar, penjual dapat menetapkan persentase
profit yang besar. Selain itu, kondisi pasar di mana produk impor dipandang
lebih bagus daripada produk lokal memperkuat alasan penjual untuk mematok harga
jual yang tinggi. Hal ini memberikan keleluasaan bagi penjual yang memasok
produk dari supplier luar negeri saat mengetapkan harga jual.
Di sisi lain, tak dapat dipungkiri
bahwa memasok produk impor memiliki beberapa kekurangan.
·
Tidak mudah mencari pemasok. Bagi para calon
penjual yang baru pertama kali berbisnis, mencari pemasok luar negeri bukanlah
sesuatu yang mudah. Ia harus memiliki koneksi yang luas agar bisa memperoleh
informasi tentang pemasok luar negeri yang mau terlibat dalam bisnis reselling di
negara lain.
·
Biaya operasional tinggi. Tak jarang, penjual harus
mengambil sendiri produk ke luar negeri untuk mengisi stok barang. Perjalanan
ke luar negeri ini tentu saja menuntut penjual untuk mengeluarkan biaya
operasional yang tinggi. Dampaknya, penjual yang ingin memasok barang dari supplier luar
negeri harus memiliki modal awal yang tidak sedikit.
·
Harga jual mahal. Terkait poin sebelumnya, biaya
operasional yang tinggi menyebabkan penjual harus menetapkan harga jual yang
tinggi pula agar balik modal. Akibatnya, ia tidak dapat menjangkau pasar yang
luas, mengingat sebagian besar konsumen Indonesia secara umum merupakan
kalangan menegah ke bawah.
·
Lama mengisi stok barang. Pemasok yang berdomisili di
negara lain membuat penjual tidak dapat mengisi stok barang dalam waktu cepat.
Penerbangan internasional yang harus ditempuh penjual membuat pembeli harus
menunggu sampai stok barang terisi kembali. Pada banyak kasus, pembeli akan
mencari penjual lain yang ready stockketimbang menunggu penjual
mengisi kembali stok barangnya.
·
Kemungkinan red line. Red line adalah
pembatasan produk-produk luar negeri yang akan masuk ke Indonesia. Pada banyak
kasus, penjual yang memasok barang dari luar negeri harus menghadapi red
line yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Kondisi ini tentu saja akan
menghambat penjual dalam memasarkan produknya ke konsumen.
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya, negara kepulauan yang
menghubungkan dari Sabang sampai Merauke. Dari pulau–pulau tersebutlah
menghasilkan banyak sumber daya alam karena di setiap pulau berbeda akan
kekayaan sumber daya alamnya. Namun, penyebaran penduduk di Indonesia belum
merata khususnya di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua, penduduknya tidak
sepadat di Jawa. Program transmigrasi pun banyak dilakukan oleh pihak
pemerintah untuk masyarakatnya, guna untuk pemerataan penduduk.
Hasil
atau produk Indonesia pun sebenarnya kaya dan menghasilkan produk–produk yang
berkualitas. Tentu yang seharusnya produk Indonesia itu menjadi tuan rumahnya
di negeri sendiri. Namun, banyaknya monopoli dunia, produk luar negeri lebih
memegang peranan pasar sehingga menjadikan minat masyarakat cenderung ke produk
luar negeri.
Contohnya
saja produk kecantikan Indonesia “Bali Ratih” yang tentunya produk ini sangat
bagus untuk kulit Indonesia, serta ramuan–ramuan tradisional yang bahannya
tidak keras dan berbahaya. Namun, produk ini tidak semenarik seperti “The Body
Shop” produk luar negri yang berasal dari Inggris. Macam–macamnya pun sama, ada
parfum, bodymist, sabun, body butter, lotion dan lulur atau polish. Namun,
kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih menggunakan The Body Shop karena
produknya lebih mendunia dan terjamin daripada Bali Ratih produk lokal.
Contoh
lain produk Indonesia yaitu “Sari Ayu”, “Mustika Ratu” dan “Viva” adalah produk
kecantikan asli Indonesia yang kandungan di dalamnya tidak berat untuk wajah
dan cocok untuk orang yang tinggal di wilayah tropis. Namun, kenyataannya
masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan produk luar seperti Revlon. Hal
ini bisa terjadi karena tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi pada produk
luar negeri yang sudah mendunia dibanding dengan produk lokal, padahal produk
lokal juga tidak kalah hebatnya dengan produk luar negeri.
Indonesia
mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang kalah saing dengan luar
negeri yang seharusnya bisa menjadi tuan rumah Indonesia yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk local karena kebanyakan dari
masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi atau menggunakan produk luar
daripada dalam. Serta gaya mewah yang terjadi apabila memakai produk luar. Yang
terjadi di Indonesia, apabila memakai produk luar itu berkesan elegan dan mewah
karena harganya yang cenderung lebih tinggi dan kualitas yang dijanjikan telah
bagus dan menyebar di seluruh dunia.
Kendala
lain yaitu bahan dasar pembuat produk masih jarang atau bahannya sedikit. Ini
juga bisa menimbulkan masyarakat lebih nyaman menggunakan produk luar karena produknya
lebih banyak di pasaran daripada produk lokal yang hanya terdapat di
gerai–gerai tertentu. Berbeda dengan produk luar yang beredar atau tersedia di
hampir semua gerai kecantikan.
Penyebab
Indonesia harus mengembangkan produk lokal agar memungkinkan menjadi tuan rumah
Indonesia yaitu Indonesia tergerak untuk ikut maju bersama dengan negara maju
lainnya. Seharusnya kita harus sebagai warga negara Indonesua harus bangkit dan
bangga dengan produk lokal yang berkualitas dan menjadi tuan rumah untuk negerinya
sendiri sehingga mempunyai rasa kecintaan tersendiri bagi Indonesia. Selain
itu, Indonesia juga memerlukan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan
usaha produk lokalnya agar bias menarik minat masyarakat dan kesadaran cinta
tanah air.
Kelebihan
yang ditawarkan oleh produk lokal antara lain yaitu harga lebih terjangkau
karena secara otomatis harga produk local lebih murah dan cocok untuk semua
kalangan, baik menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Produknya pun tidak
keras di kulit, aman untuk dipakai karena sesuai dengan iklim tropis. Kosmetik
yang dibuat Indonesia ringan dan baik karena kosmetik yang baik yaitu dampak
atau hasilnya tidak secepat prosesnya, jika hasilnya itu cepat dan instan
biasanya produk tersebut tidak baik karena produk yang baik membutuhkan waktu
dan jeda jaraknya agak lama karena tidak merusak generasi sel–sel kulit.
Keuntungan
dari produk negeri bagi masyarakat Indonesia yaitu menambah kecintaan
masyarakat terhadap tanah air Indonesia karena dengan membeli produk lokal atau
dalam negeri berarti sama saja dengan bangga memakai produk lokal dan mencintai
bangsanya sendiri. Selain itu Indonesia juga bertambah kaya dengan produknya
yang laris di pasaran dan dapat mensejahterakan pekerja Indonesia.
Oleh
karena itu, kita sebagai anak bangsa Indonesia seharusnya mampu mengembangkan
dan mengolah sumber daya alam menjadi lebih berguna untuk bangsa Indonesia agar
kita tidak selamanya dijajah oleh negara lain, baik secara langsung maupun
tidak. Karena pada kenyataannya negara Indonesia itu kaya akan aneka ragam
budaya dan sumber daya yang dapat menghasilkan produk local yang baik sehingga
masyarakat seharusnya bisa menggunakan yang seharusnya digunakan.
Jadi,
produk dalam negeri sangat memungkinkan untuk menjadi tuan rumah di negerinya sendiri
dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang cinta tanah air.